Tuesday, April 8, 2008

Demokrasi Dalam Pandangan Syariat


Saat ini umat Islam dihadapkan pada kenyataannya bahwa khilafah Islamiyah yang tadinya besar itu telah dipecah-pecah oleh penjajah menjadi negeri kecil-kecil dengan sistem pemerintahan yang sekuler. Namun mayoritas rakyatnya Islam dan banyak yang masih berpegang teguh pada Islam. Sedangkan para penguasa dan pemegang keputusan ada di tangan kelompok sekuler dan kafir, sehingga syariat Islam tidak bisa berjalan. Karena mereka menerapkan sistem hukum yang bukan Islam dengan format sekuler dengan mengatasnamakan demokrasi.

Meski prinsip demokrasi itu lahir di barat dan begitu juga dengan trias politikanya, namun tidak selalu semua unsur dalam demokrasi itu bertentangan dengan ajaran Islam. Bila kita jujur memilahnya, sebenarnya ada beberapa hal yang masih sesuai dengan Islam. Beberapa diantaranya yang dapat kami sebutkan antara lain adalah :

- Prinsip syura (musyawarah) yang tetap ada dalam demokrasi meski bila deadlock diadakan voting.
- Voting atau pengambilan suara itu sendiri bukannya sama sekali tidak ada dalam syariat Islam.
- Begitu juga dengan sistem pemilihan wakil rakyat yang secara umum memang mirip dengan prinsip ahlus syuro.
- Memberi suara dalam pilihanaya sama dengan memberi kesaksian atas kelayakan calon.
- Termasuk adanya pembatasan masa jabatan penguasa.
- Sistem pertanggung-jawaban para penguasa itu di hadapan wakil-wakil rakyat.
- Adanya banyak partai sama kedudukannya dengan banyak mazhab dalam fiqih.

Namun memang ada juga yang jelas-jelas bertentangan dengan syariat Islam, yaitu bila pendapat mayoritas bertentangan dengan hukum Allah. Juga praktek-praktek penipuan, pemalsuan dan penyelewengan para penguasa serta kerjasama mereka dalam kemungkaran bersama-sama dengan wakil rakyat. Dan yang paling penting, tidak adanya ikrar bahwa hukum tertinggi yang digunakan adalah hukum Allah SWT.

Namun sebagaimana yang terjadi selama ini di dalam dunia perpolitikan, masing penguasa akan mengatasnamakan demokrasi atas pemerintahannya meski pelaksanaannya berbeda-beda atau malah bertentangan dengan doktrin dasar demokrasi itu sendiri.

Sebagai contoh di Indonesia, dahulu Soekarno menjalankan pemerintahannya dengan gayanya yang menurut lawan politiknya adalah tiran, namun dengan tenangnya dia mengatakan bahwa pemerintahannya itu demokratis dan menamakannya dengan demokrasi terpimpin.

Setelah itu ada Soeharto yang oleh lawan politiknya dikatakan sebagai rezim yang otoriter, namun dia tetap saja mengatakan bahwa pemerintahannya itu demokratis dan menamakannya demokrasi pancasila. Di belahan dunia lain kita mudah menemukan para tiran rejim lainnya yang nyata-nyata berlaku zalim dan memubunuh banyak manusia tapi berteriak-teriak sebagai pahlawan demokrasi. Lalu sebenarnya istilah demokrasi itu apa ?

Istilah demokrasi pada hari ini tidak lain hanyalah sebuah komoditas yang sedang ngetrend digunakan oleh para penguasa dunia untuk mendapatkan kesan bahwa pemerintahannya itu baik dan legitimate. Padahal kalau mau jujur, pada kenyataannya hampir-hampir tidak ada negara yang benar-benar demokratis sesuai dengan doktrin dasar dari demokrasi itu sendiri.

Lalu apa salahnya ditengah ephoria demokrasi dari masyarakat dunia itu, umat Islam pun mengatakan bahwa pemerintahan mereka pun demokratis, tentu demokrasi yang dimaksud sesuai dengan maunya umat Islam itu sendiri.

Kasusnya sama saja dengan istilah reformasi di Indoensia. Hampir semua orang termasuk mereka yang dulunya bergelimang darah rakyat yang dibunuhnya, sama-sama berteriak reformasi. Bahkan dari sekian lusin partai di Malaysia ini, tidak ada satu pun yang tidak berteriak reformasi. Jadi reformasi itu tidak lain hanyalah istilah yang laku dipasaran meski -bisa jadi- tak ada satu pun yang menjalankan prinsipnya.

Maka tidak ada salahnya pula bila pada kasus-kasus tertentu, para ulama dan tokoh-tokoh Islam melakukan analisa tentang pemanfaatan dan pengunaan istilah demokrasi yang ada di negara masing-masing. Lalu mereka pun melakukan evaluasi dan pembahasan mendalam tentang kemungkinan memanfaatkan sistem yang ada ini sebagai peluang menyisipkan dan menjalankan syariat Islam.

Hal itu mengingat bahwa untuk langsung mengharapkan terwujudnya khilafah Islamiyah dengan menggunakan istilah-istilah baku dari syariat Islam mungkin masih banyak yang merasa risih. Begitu juga untuk mengatakan bahwa ini adalah negara Islam yang tujuannya untuk membentuk khilafah, bukanlah sesuatu yang dengan mudah terlaksana.

Jadi tidak mengapa kita sementara waktu meminjam istilah-istilah yang telanjur lebih akrab di telinga masyarakat awam, asal di dalam pelaksanaannya tetap mengacu kepada aturan dan koridor syariat Islam. Bahkan sebagian dari ulama pun tidak ragu-ragu menggunakan istilah demokrasi, seperti Ustaz Abbas Al-`Aqqad yang menulisbuku Ad-Dimokratiyah fil Islam. Begitu juga dengan ustaz Khalid Muhammad Khalid yang malah terang-terangan mengatakan bahwa demokrasi itu tidak lain adalah Islam itu sendiri.

Semua ini tidak lain merupakan bagian dari langkah-langkah kongkrit menuju terbentuknya khilafah Islamiyah. Karena untuk tiba-tiba melahirkan khilafah, tentu bukan perkara mudah. Paling tidak, dibutuhkan sekian banyak proses mulai dari penyiapan konsep, penyadaran umat, pola pergerakan dan yang paling penting adalah munculnya orang-orang yang punya wawasan dan ekspert di bidang ketata-negaraan, sistem pemerintahan dan mengerti dunia perpolitikan.

Dengan menguasai sebuah parlemen di suatu negara yang mayoritas muslim, paling tidak masih ada peluang untuk mengislamisasi wilayah kepemimpinan dan mengambil alihnya dari kelompok anti Islam. Dan kalau untuk itu diperlukan sebuah kendaraan dalam bentuk partai politk, juga tidak masalah, asal partai itu memang tujuannya untuk memperjuangkan hukum Islam dan berbasis masyarakat Islam. Partai harus ini menawarkan konsep hukum dan undang-undang Islam yang selama ini sangat didambakan oleh mayoritas pemeluk Islam. Dan di atas kertas, hampir dapat dipastikan bisa dimenangkan oleh umat Islam karena mereka mayoritas. Dan bila kursi itu bisa diraih, paling tidak, secara peraturan dan asas dasar sistem demokrasi, yang mayoritas adalah yang berhak menentukan hukum dan pemerintahan.

Umat Islam sebenarnya mayoritas dan seharusnya adalah kelompok yang paling berhak untuk berkuasa untuk menentukan hukum yang berlaku dan memilih eksekutif (pemerintahan). Namun sayangnya, kenyataan seperti itu tidak pernah disadari oleh umat Islam sendiri

Tanpa adanya unsur umat Islam dalam parlemen, yang terjadi justru di negeri mayoritas Islam, umat Islammnya tidak bisa hidup dengan baik. Karena selalu dipimpin oleh penguasa zalim anti Islam. Mereka selalu menjadi penguasa dan umat Islam selalu jadi mangsa. Kesalahannya antara lain karena persepsi sebagian muslimin bahwa partai politik dan pilihanaya itu bid`ah. Sehingga yang terjadi, umat Islam justru ikut memilih dan memberikan suara kepada partai-partai sekuler dan anti Islam.

Karena itu sebelum mengatakan mendirikan partai Islam dan masuk parlemen untuk memperjuangkan hukum Islam itu bid`ah, seharusnya dikeluarkan dulu fatwa yang membid`ahkan orang Islam bila memberikan suara kepada partai non Islam. Atau sekalian fatwa yang membid`ahkan orang Islam bila hidup di negeri non-Islam. Partai Islam dan Parlemen adalah peluang Dakwah : Karena itu peluang untuk merebut kursi di parlemen adalah peluang yang penting sebagai salah satu jalan untuk menjadikan hukum Islam diakui dan terlaksana secara resmi dan sah. Dengan itu, umat Islam punya peluang untuk menegakkan syariat Islam di negeri sendiri dan membentuk pemerintahan Islam yang iltizam dengan Al-Quran dan Sunnah.

Tentu saja jalan ke parlemen bukan satu-satunya jalan untuk menegakkan Islam, karena politik yang berkembang saat ini memang penuh tipu daya. Lihatlah yang terjadi di AlJazair, ketika partai Islam FIS memenangkan pilihanaya, tiba-tiba tentara mengambil alih kekuasaan. Tentu hal ini menyakitkan, tetapi bukan berarti tidak perlu adanya partai politik Islam dan pentingnya menguasai parlemen. Yang perlu adalah melakukan kajian mendalam tentang taktik dan siasat di masa modern ini bagaimana agar kekuasaan itu bisa diisi dengan orang-orang yang shalih dan multazim dengan Islam. Agar hukum yang berlaku adalah hukum Islam.

Selain itu dakwah melalui parlemen harus diimbangi dengan dakwah melalui jalur lainnya, seperti pembinaan masyarakat, pengkaderan para teknokrat dan ahli di bidang masing-masing, membangun SDM serta menyiapkan kekuatan ekonomi. Semua itu adalah jalan dan peluang untuk tegaknya Islam, bukan sekedar berbid`ah ria

*petikan dari laman web

Sunday, April 6, 2008

apa nak jadi......


apa nak jadi..... pelajar bertudung beragama islam dan pelajar lelaki yang beragama islam pergi melawat sebuah kilang arak carlsberg yang terbesar di malaysia untuk lawatan industri... mengapa masih ada yang sanggup menyokong untuk lawatan sebegitu masih tiada kilang lain kah yang boleh dilawati... aku berasa sungguh sedih dan hiba... kepada yng berkenaan sedarlah bahawa carlsberg merupakan salah satu kilang yang memberi sumbangan kewangan untuk peperangan menentang umat islam.... pikirlah renunglah...... kepda pembaca diluar sana pikirlah... jadi kan ini satu ikhtibar.... walaupun benda dah lma tapi pikirkanlah.....

Wednesday, April 2, 2008

FITNA satu penghinaan.....


Mengapa media barat masih lagi menghina ISLAM dan membuat propaganda mengenai ISLAM... mengapa kita sebagai umatnya masih lagi berdiam diri... baru-baru ini pada 27 march 2008 ahli parlimen Belanda iaitu Geert Wilder telah mengemparkan dunia Islam dimana dia telah melancar satu filem pendek yang bertajuk FITNA, dimana filem ini telah menghina Islam, Al-quran dan Rasul kita serta mengaitkan Islam sebagai agama yang ganas.Filem pendek ini memaparkan keganasan yang dikaitkan dengan ayat-ayat Al-quran.Apa ini semua, mengapa kita sering kali persalahkan sedang semua peperangan dan keganasan telah dicetuskan oleh mereka yang laknat iaitu YAHUDI yang kaumnya dilaknat Allah.... kita sebagai umat Islam hanya ingin menegakkan maruah Agama... mengapa ini semua boleh berlaku???? tanya diri kita.... FITNA merupakan satu penghinaan yang terang-terangan... maka kita sebagai umat Islam harus bersatu demi agama bukan bergaduh sesama kita... ISLAM ada maruah, mengapa kita masih berdiam diri sedangkan umat yang lain masih berjuang. Adakah kita sebagai umat Islam masih lagi menganggapnya sebagai satu gurauan media , tidakkah kita berasa sedih atau marah mengenai perkara sebegini... ingatlah umat Islam agama kita ada maruah jangan kita anggap ia satu gurauan dunia. Ingatlah kita bahawa orang Yahudi tidak akan berhenti menindas umat Islam kerana itu janji-janji mereka, mereka akan melemahkan umat Islam dengan apa cara sekali pun... ingat kembali zaman para sahabat dan khalifah bertapa susahnya mereka berjuang demi menegakkan panji-panji Islam sehingga titisan darah terakhir didalam hati mereka hanyalah ISLAM dan RASUL. Janganlah kita leka ayuh bangun bersatu demi agama.. jgn berikan mereka yang dilaknat memijak dan menindas kita.... takbir allahuakbar takbir allahuakbar......








setan yang bertanggungjawad keatas FITNA Wielder SATANIC




FITNA CERITA PROPAGANDA SATU PENGHINAAN!!!!!!!!


apa ini??????!!!!

*JGN Tengok bendera tengok bahasa*
salam...... kpd suma pembaca tak kira la penyokong apa pon , hari ini sedang aku duduk bersendirian tanpa diganggu oleh sesiapa aku terfikir mengenai satu gambar yang diambil ketika pilihan raya baru2 ini sebenar aku dah lm nak letak dlm blog ni, tapi asyik terlupa.... tapi hari ini aku berkesempatan untuk menunjukkan kat korang mengenai satu gambar poster yang menghina ISLAM dan ulamak... apa nak jadi kpd umat ISLAM skrang tiada pegangan akidah ka... ini lah berlaku apabila imam tiada dlm diri, inilah yg berlaku apabila telah akhir zaman orang ISLAM sendiri sanggup menhina agamanya... inilah yang berlaku apabila orang MELAYU yang beragama ISLAM menolak ISLAM... orang sebegini hanya ISLAM pada I.C dan surat beranak.. tapi bkn dihatinya.. inilah berlaku apabila setiap benda yang dibuat tidak mengikut IMAN..... hai sahabat diluar sana aku menyeru kat korang klu bleh sebar lah benda nih... supaya suma org tau... sbb benda ni tak keluar paper yg slalu kita baca kecuali HARAKAH tu pun klu korang baca dan tak mendapat liputan media seperti artis2 MALAYSIA .... kita cuba fikir apa yang akan berlaku selepas 20 taun kat NEGARA kita apa yg akn berlaku kat AGAMA KITA..... apa yang akan berlaku kat anak2 kita suatu ari nnti jika masih ada yang berani menghina agama... aku bkn nak ajak korang gaduh dak tapi aku nak korang pikir guna IMAN dan otak..... lagi satu gambar ni aku tangkap sendiri disatu tempat... rahsia.... sbb aku tak mau malukan pemimpin negara kita........ so korang judge la .... takbir allahuakbar3x